REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kementerian Luar Negeri Argentina mengungkapkan warganya menjadi korban tewas dalam serangan teror di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS). Kendati demikian, tak diungkapkan berapa jumlah warga Argentina yang tewas akibat insiden itu.
Konsulat Argentina di New York dilaporkan telah bekerja sama dengan pejabat setempat untuk mengidentifikasi korban serangan teror di Manhattan. Dari identifikasi tersebut warga Argentina diketahui menjadi salah satu korban.
Konsulat Argentina pun segera mengutuk serangan teror New York.
"Argentina menegaskan kembali kutukan terkuatnya atas tindakan teroris dan kekerasan dalam semua bentuknya. Serta menegaskan kembali kebutuhan untuk memperdalam perang melawan momok ini," katanya, dikutip laman the Telegraph.
Sebuah truk yang dikendarai pria berkewarganegaraan Uzbekistan bernama Sayfullo Saipov menabrak kerumunan pejalan kaki di Manhattan, New York, Selasa sore waktu setempat. Truk yang dikendarainya terhenti setelah menabrak bus sekolah di ujung jalan tersebut.
Saipov sempat melompat dari truk dan terlihat memegang sebuah senjata. Polisi segera melepaskan tembakan dan mengenai perutnya. Setelah itu Saipov segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Insiden ini telah menyebabkan delapan orang tewas dan sekitar 11 orang lainnya luka-luka.
Gubernur New York Andrew Cumo mengatakan bahwa serangan di Manhattan merupakan serangan tunggal. Tidak ada bukti bahwa serangan itu adalah bagian dari plot yang lebih luas.