REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, bisa menikmati wisata sambil belajar tentang kehidupan prasejarah pada pameran koleksi Museum Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah, yang berlangsung di Sadira Plaza, 1 - 5 November 2017.
"Tujuan pameran ini adalah untuk penyebarluasan informasi nilai penting Situs Sangiran dan juga informasi beberapa situs sejenis di Indonesia," kata Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Sukronedi, di Pekanbaru, Kamis (2/11).
Situs Sangiran adalah situs prasejarah yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu situs kunci. Dengan temuan sekitar 80 persen individu sisa manusia purba jenis Homo ecetus, situs tersebut menyumbang 50 persen populasi temuan Homo erectus dunia.
Yang paling menarik perhatian dari pameran di Pekanbaru adalah kehadiran tiga patung rekonstruksi manusia purba homo erectus, karena berukuran menyerupai manusia zaman sekarang. Sosok manusia purba itu dibuat menyerupai kondisi kehidupan mereka saat itu, sehingga terlihat tanpa busana. Patung manusia purba tersebut terdiri dari sosok laki-laki, perempuan dan seorang anak-anak.
"Selain menyajikan koleksi replika temuan manusia purba jenis homo erectus dari Situs Sangiran, ada juga beberapa koleksi dari situs lainnya, seperti temuan artefak serta fosil-fosil flora dan fauna," katanya.
Ia menjelaskan, fosil yang ditampilkan merupakan fauna yang hidup di lingkungan rawa seperti rahang atas buaya purba jenis Crorodilus, rahang atas buaya purba jenis Gavialis, dan tering kuda sungai purba. Kemudian ada fosil fauna lingkungan darat seperti gading gajah purba jenis Stegodon, geraham gajah purba, rahang atas, hingga tengkorang dan tanduk dair banteng dan kerbau purba.
Sementara itu, manusia fosil manusia purba yang ditampilkan di antaranya adalah tengkorak Sangiran, rahang atas Sangiran, tengkorang Sambungmacan, tengkoran Trinil dan tulang paha kiri Trinil. Selain itu, terdapat juga peranti sehari-hari manusia purba seperti kapak penetak, alat tulang dan bola batu.
"Kami juga menyediakan pemandu selama pameran untuk pengunjung bisa mendapat informasi lebih detil tentang peninggalan manusia purba ini," katanya.
Pameran tersebut terbuka untuk umum dan gratis. Acara tersebut diselenggarakan berkat kerja sama BPSMP Sangiran dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ia menambahkan, acara tersebut adalah rangkaian pameran di lima kota di Sumatera, yakni di Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang dan Bandara Lampung.