REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Muhammad Ilham Syaputra (23), warga Sumut yang tertangkap di Marawi, Filipina, diketahui telah lama merantau ke luar negeri. Keluarga pun tidak lagi mengetahui keberadaannya hingga akhirnya kabar penangkapan itu sampai di telinga mereka.
Hal ini disampaikan oleh Suwandi, Kepala Desa Sei Rotan, tempat keluarga Ilham bermukim. Suwandi mengaku tidak begitu mengenal Ilham. Dia hanya tahu jika Ilham merupakan warganya yang tinggal di Jl Sidomulyo, Gang Elang, Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut.
"Iya, dia penduduk desa Sei Rotan. Dia berdomisili di desa ini kurang lebih tujuh tahun yang lalu," kata Suwandi, Jumat (3/11).
Usai kabar penangkapan Ilham, rumah bercat hijau yang dihuni keluarganya pun tertutup. Pihak keluarga menolak diwawancarai. Suwandi mengaku, sepengetahuannya, Ilham berangkat merantau ke Malaysia. Pemuda itu pun terakhir terlihat pulang ke rumah keluarganya sekitar dua tahun lalu.
Keduanya bertemu di rumah keluarga Ilham saat ibu pemuda itu meninggal. Meski dua jam berada di satu lokasi, namun, Suwandi tidak sempat berkomunikasi dengan Ilham. "Saya hanya melihat saja kalau itu anaknya, laki-laki yang baru pulang dari Malaysia," ujar dia.
Suwandi pernah bertanya kepada kakak Ilham mengenai keberadaan adiknya. Namun, sang kakak mengaku, pihak keluarga telah hilang kontak dengan Ilham. Keberadaannya pun tidak lagi diketahui. "Katanya dia sudah putus komunikasi, tapi dia nggak di Malaysia lagi. Kakaknya itu nggak tahu dia di mana," kata Suwandi.
Untuk diketahui, Ilham ditangkap di Marawi, Filipina, karena diduga merupakan militan pro-ISIS, Rabu (1/11). Dia tiba di Filipina November 2016 dan diduga terlibat dalam pengepungan Marawi. Ilham juga diduga terlibat dalam serangan bom Thamrin pada Januari 2016 lalu.