Sabtu 04 Nov 2017 21:28 WIB

'Andrinof adalah Orang yang Keras Kepala'

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Endro Yuwanto
Andrinof Chaniago
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Andrinof Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ahmad Erani Yustika salah satu tamu undangan peluncuran buku karya Andrinof A Chaniago berjudul "Evolusi Mimpi Menata Indonesia" membeberkan beberapa fakta mengenai Andrinof. Erani menyatakan bahwa Andrinof merupakan sosok yang keras kepala.

"Indonesia memiliki banyak hal tapi juga kekurangan orang yang memiliki beberapa karakter khusus. Di antaranya keras kepala, setia, dan tahan berada di jalurnya. Saya melihat Pak Andrianof memiliki itu semua," ujar Erani di Rumah Perubahan, Bekasi, Sabtu (4/11).

Erani yang menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Desa (Kemendes) menyatakan, Andrinof adalah sosok yang keras kepala dalam artian konsisten pada apa pendirian atau pemikirannya. Ketika Andrinof telah memikirkan sesuatu maka ia akan mempertahankannya dan setia pada ideologi tersebut.

"Saya kenal dengan Pak Andrinof sudah 20 tahun. Dan ketika beliau mencetuskan bahwa pemindahan ibu kota itu penting, ia akan memastikan semua orang paham akan hal itu," ucap Erani.

Imron Bulkin selaku orang yang pernah bekerja bersama Andrinof di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional juga memberikan testimoni mengenai Andrinof. Dalam acara peluncuran buku tersebut, Imron masih mengingat pesan Andrinof selama bekerja.

Di antaranya, lanjut Imron, ada beberapa hal yang harus dipikirkan ketika membuat kebijakan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kebijakan yang dihasilkan harus membawa manfaat bagi masyarakat banyak. Jangan hasil dari kebijakan tersebut menguntungkan sekelompok masyarakat.

"Ada tiga hal yang perlu dipikirkan. Satu pembangunan harus bisa mensejahterakan masyarakat, pembangunan harus bisa mengurangi kesenjangan baik kelompok dan wilayah, serta jangan sampai hasil pembangunan merusak lingkungan," jelas Imron.

Dalam poin terakhir Imron menambahkan Andrinof selalu mengingatkan agar hasil dari pembangunan jangan sampai merusak lingkungan. Pembangunan perlu memikirkan efek bagi generasi selanjutnya yang akan merasakan dan menikmati hasil dari pembangunan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement