REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bertemu dengan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno di rumah dinasnya di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. Di pertemuan itu, Prasetyo berkomitmen memperkuat hubungan baik antara pemprov dan DPRD.
Prasetyo mengatakan, hubungan legislatif dan eksekutif harus berjalan baik dalam membangun DKI. Pembangunan tidak akan bisa terlaksana maksimal jika kedua lembaga ini tidak harmonis. Politikus PDIP ini pun berjanji selalu membantu sekaligus mengawal Anies-Sandi memimpin DKI.
"(Legislatif bersinergi dengan eksekutif) itu wajib, pilkada sudah selesai. Saya harus menjaga Pak Anies dan Pak Sandi," kata dia di rumah dinasnya, Senin (6/11).
Menurutnya, Anies-Sandi selaku pemimpin eksekutif memiliki wewenang untuk mengelola keuangan. Sementara DPRD memiliki kuasa untuk menyetujui atau tidak terkait anggaran yang akan digunakan oleh eksekutif untuk mewujudkan program. Keduanya, memang diperlukan saling bersinergi.
"Pak Anies dan Pak Sandi punya keuangan, saya punya palunya, kalau keuangan enggak beres saya enggak akan ketok palu," ujar dia.
Anies dan Sandi akhirnya bertemu dengan Prasetyo. Pertemuan di rumah dinas Prasetyo itu menjadi yang pertama sejak Anies-Sandi resmi dilantik pada 16 Oktober lalu. Hubungan pucuk pemimpin eksekutif dan legislatif DKI ini sempat meruncing.
Tak lain lantaran tidak kunjung digelarnya rapat paripurna istimewa untuk menyambut pemimpin baru Ibu Kota. Prasetyo bersikukuh rapat itu tak harus digelar. Namun, Kemendagri menyatakan wajib.
Sampai saat ini, rapat paripurna istimewa sebagai panggung untuk Anies-Sandi menyampaikan pidato politik di hadapan anggota dewan itu tak pernah ada. Pertemuan ini menjadi penanda dibukanya kembali komunikasi politik antara Anies-Sandi dan politikus PDIP tersebut.