REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat tak menutup mata atas penyakit HIV/AIDS yang diderita warganya. Bahkan Pemkab Mendorong pengungkapan penderita HIV/AIDS agar bisa ditangani lebih baik.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan semakin besar jumlah penderita AIDS yang terungkap maka semakin bagus. Sebab hal itu menurutnya menunjukan tim yang penanganan AIDS baik dari pihak NGO maupun unsur pemerintahan berhasil menguaknya.
"Artinya jika dari angka prevalensi tadi hanya ditemukan 200 kasus, maka hal itu jelek. Tapi kalau dari prevalensi ditemukan 600 kasus seperti sekarang, itu bagus artinya kerja tim ada," katanya pada wartawan.
Ia menilai dengan lebih banyak ditemukannya penderita HIV/AIDS, maka tim penanggulangan pun bisa mengambil upaya penanggulangan secara lebih cepat. Namun ia mengakui pemda kerap terkendala minimnya anggaran dalam upaya penanggulangan. Sehingga ia merespon positif berbagai lembaga yang turun tangan dalam penanggulangan AIDS.
"Pemkab Garut sangat berterima kasih kepada lembaga atau donatur yang sudah peduli dalam upaya penanggulangan berbagai penyakit menular dan tidak menular. Di pemerintah daerah yang terlibat aktif yaitu Dinas Kesehatan sebagai pelaksana pelayanan, Puskesmas dan Rumah Sakit, dari Dinas Sosial untuk rehabilisasi," ucapnya.
Sedangkan dalam upaya menekan angka AIDS, Pemkab dan lembaga lainnya mengambil langkah antisipatif seperti penyuluhan. Di sisi lain, kepada mereka yang sudah terkena AIDS maka dilakukan rehabilitasi dan pengobatan.
"Seperti melakukan pencegahan, penyuluhan dan bentuk kampanye sosialisasi terkait penanggulangan AIDS tersebut sehingga tingkat penyebarannya bisa diminimalisir," tuturnya.