REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Mulyono menegaskan turunnya TNI AD ke sektor pertanian terutama cetak sawah tidak mengganggu tugas utama tentara. Menurutnya, sudah ada regulasi tegas yang mengatur keterlibatan TNI dalam program tersebut.
Dari banyaknya regulasi, salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 34 yang berisi tugas operasi militer selain perang. "Ada 14 tugas, salah satunya adalah meningkatkan pemda untuk meningkatkan kesejahteraan dan melancarkan pembangunan," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Senin (16/11).
Itu artinya, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) TNI yang dikerahkan bukan setuan tempur seperti Komando Pasukan Khusus (Kopassus), tetapi satuan komando wilayah. Termasuk satuan tugas yang berkaitan dengan cetak sawah seperti dinas zeni angkatan darat. Sehingga, tugas kontruksi termasuk cetak sawah telah sesuai dengan tupoksi zeni TNI.
"Tidak perlu khawatir TNI kehilangan profesinya," ujar dia.
Saat ini, yang dilakukan oleh pihaknya adalah pendampingan. Ia menambahkan, pihaknya memiliki Bintara Pembina Desa (Babinsa), Komando Rayon Militer (Koramil) dan Komando Distrik Militer (Kodim) yang bertugas secara penuh membantu masyarakat. Namun semua itu bukan tanpa kendala.
Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi di lapangan. Lahan yang digarap untuk program cetak sawah, ada yang tidak produktif seperti lahan rawa. Lahan tidak produktif tersebut diakuinya membutuhkan waktu cukup lama untuk dikerjakan. Lokasi yang ditunjuk juga merupakan kawasan terpencil sehingga menyulitkan mobilitas alat berat ke lokasi.
Koordinasi juga menjadi kendala dalam pengerjaan cetak sawah. Ia melanjutkan, zeni mengerjakan lahan setelah Survey Identifikasi Design (SID) oleh Pemda memenuhi syarat. "Proses-proses ini karena lintas sektoral, tergantung dengan itu, sehingga butuh kerja sama kita semua sesuai tugas masing-masing," katanya.
Secara teknis, menurutnya, tidak ada kendala yang dihadapi oleh para anggota AD, selain karena memiliki kemampuan SDM tapi juga keberadaan alat berat yang membantu pembukaan cetak sawah. Meski tidak mengetahui berapa anggota yang dikerahkan, tapi kata Mulyono, pihaknya mengerahkan semua anggota di seluruh Indonesia.