Selasa 07 Nov 2017 20:04 WIB

DPP Golkar: Kader tak Dukung Emil-Daniel Terancam Sanksi

Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi menggelar Konferensi Pers terkait sikapnya terhadap SK DPP yang memilih Emil-Daniel di Pilgub Jabar, di Kantor DPD Golkar Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (6/11).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi menggelar Konferensi Pers terkait sikapnya terhadap SK DPP yang memilih Emil-Daniel di Pilgub Jabar, di Kantor DPD Golkar Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- DPP Partai Golkar meminta seluruh kadernya di Jawa Barat mematuhi keputusan DPP yang resmi mengusung Ridwan Kamil (Emil) dan Daniel Muttaqien pada Pemilihan Umum Jabar 2018. "Dalam surat rekomendasi itu disebutkan kalau seluruh kader harus mengikuti perintah DPP Golkar. Maka harus patuh," kata Wakil Sekretaris DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Jawa I Ratu Dian Hatifah, Selasa (7/11).

Ia mengatakan, sebagai induk dari sebuah partai, DPP Golkar menyiapkan sanksi bagi siapa pun kader yang tidak mengikuti keputusan Partai Golkar pada Pilgub Jawa Barat. "Ada semacam sanksi, karena kan itu peraturan yang harus dilaksanakan dan disepakati oleh semua kader," kata dia.

Dikatakannya, secara pribadi dan institusi partai, Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto sudah memerintahkan kepatuhan kader di seluruh tingkatan dalam mengawal pelaksanaan rekomendasi dukungan untuk Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien pada Pilgub 2018nanti. Terkait dengan adanya penolakan dari arus bawah Golkar Jawa Barat dan pernyataan kesolidan dukungan kepada Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi, Ratu menyatakan hal tersebut tidak akan mengubah keputusan DPP.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar juga sudah mengimbau kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi agar tidak pindah partai. Meskipun, Dedi mendapat dukungan besar dari warga Jawa Barat dan calon partai pengusung seperti PDIP dan Hanura.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement