REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan akibat banjir yang terjadi, Rabu (8/11) sebanyak 1058 rumah terendam banjir di tiga wilayah yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Dayeuhkolot.
"Total rumah yang terendam di Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang kurang lebih 1.058 unit," kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung, Tata Iriawan Sobandi, Rabu (8/11).
Banjir sendiri, katanya, rata-rata berada di ketinggian 10-150 cm. Beberapa warga Dayeuhkolot sudah mengungsi di aula desa Dayeuhkolot sebanyak tujuh kepala keluarga, 17 orang jiwa, dua balita dan dua lansia.
Menurut Tata, banjir terjadi karena curah hujan tinggi di wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung sejak sore hingga malam. Sehingga menyebabkan aliran sungai di Cisangkuy, Cikapundung dan Citarum meluap.
Ia menuturkan, rumah yang terendam banjir di Kecamatan Baleendah sebanyak 329 unit dengan ketingggian air 10-150 cm. Sementara itu, di Kecamatan Bojongsoang sebanyak 30 rumah dengan ketinggian air 10-120 cm dan di Kecamatan Dayeuhkolot sebanyak 699 unit.
Hujan deras yang terjadi sejak Selasa (7/11) sore di wilayah Kabupaten Bandung membuat air di aliran sungai Citarum kembali meluap dan menyebabkan banjir di tiga wilayah Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot. Banjir merendam pemukiman warga, fasilitas sekolah dan sebagian jalan utama jalur Dayeuhkolot menuju Baleendah.
Berdasarkan pantauan Republika, sekitar pukul 09.00 WIB, di Bojong Asih, banjir dengan ketinggian hingga 50 cm merendam pemukiman warga. Sementara di jalan Siliwangi, Baleendah, banjir terjadi dan membuat pengendara motor dan mobil harus bersusah payah melewati jalur tersebut.
Banjir diperkirakan akan terus terjadi mengingat kondisi cuaca yang terus mendung dan diperkirakan hujan kembali. Sebagian warga Dayeuhkolot dan Baleendah mengaku pasrah dengan kondisi tersebut dan berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan banjir yang sudah rutin terjadi.