REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Sampah plastik bisa ditukarkan dengan beras masyarakat sejahtera (rastra) di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban melakukan pencanangan Sampah Tukar Beras (Rastra) untuk mengurangi tumpukan sampah plastik di daerah tersebut.
"Kami melakukan ini sehingga masyarakat jangan membuang sampah plastik secara sembarangan, namun bisa dikumpulkan dan diganti dengan beras," kata Lomban yang didampingi Ketua TP-PKK Kota Bitung dan Ketua RP PKK Kota Bitung Khouni Lomban Rawung di Bitung, Jumat (10/11).
Lomban mengatakan diluncurkannya Gerakan Sampah Tukar Beras untuk memotivasi masyarakat dan sadar dengan lingkungan sekitar. Wali kota memaparkan bahwa apabila dihitung secara sederhana harga rastra yaitu Rp 1.600/kg sedangkan sampah dengan kategori plastik bernilai Rp 1.500 sampai Rp 5.000 per kilogram.
Maka lewat program yang digagas Kecamatan Maesa ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sembari mengurangi tumpukan sampah plastik. Dia berharap dengan adanya gerakan "Sampah Tukar Beras" ini dapat disosialisasikan Dinas Lingkungan Hidup sehingga ke depannya dapat serentak beroperasi di semua Kecamatan Kota Bitung.
Kepala perum Bulog Divre Sulut Eko Pranoto mengatakan penyaluran beras masyarakat sejahtera (rastra) di Sulut khusus alokasi bulan Oktober 2017 sudah mencapai 100 persen. "Saat ini penyaluran rastra di Sulut dan Gorontalo untuk alokasi Oktober sudah selesai, dan saat ini sementara melakukan penyaluran alokasi November," kata Eko.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan percepatan penyaluran rastra sehingga akhir tahun bisa tersalur dengan baik dan tepat waktu serta sasaran.