REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meyakini, panasnya politik yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta 2017 tidak akan menular ke Pilgub Jatim 2018. Sebab, menurutnya masyarakat di Jawa Timur memiliki kultur yang berbeda dengan masyarakat DKI Jakarta.
"Masyarakat Jawa Timur mempunyai kekhasan sendiri. Masyarakat Jawa Timur mempunyai imunitas untuk menyelesaikan masalah," kata Soekarwo saat membuka Rapat Koordinasi Pilkada Serentak 2018 di Grand City, Jalan Walikota Mustajab Nomor 1, Ketabang, Genteng, Surabaya, Senin (13/11).
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu melanjutkan, di Jawa Timur permasalahan-permasalahan dalam pilkada selalu bisa diselesaikan di tingkat kecamatan. Maka dari itu, panasnya politik di Jakarta diyakininya tidak akan menular ke Jatim.
Bahkan menurutnya, masyarakat Jatim akan marah jika dianalisa dan disama-samakan dengan apa yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta. "Saya yakin dianalisa, diinformasikan panasnya Pilgub DKI akan terjadi di Jatim saja, masyarakat Jatim marah. Kenapa disama-samakan sama Jakarta?" Ujar Pakde Karwo.
Pakde Karwo juga mengingatkan masyarakat Jatim untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang bersifat provokatif. Sebab, jika Jawa Timur Aman, artinya setengah dari masyarakat Indonesia berada dalam situasi aman.