REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Nusantara Foundation dan Imam Besar Masjid New York, Imam Shamsi Ali berencana akan membangun pesantren pertama di Amerika Serikat (AS) di daerah bagian Connecticut dekat Kota New York, AS. Ia berpandangan, perizinan pendirian pesantren di AS tidak terlalu khawatir dipersulit.
Imam Shamsi menilai, Amerika tidak akan terlalu mempersulit perizinan pendirian pesantren selama persyaratan-persyaratannya dipenuhi. Terkadang tantangannya bukan dari pemerintah, tetapi dari masyarakat setempat.
"Tapi, Alhamdulillah lokasi yang akan dibangun pesantren ini masyarakat sekitarnya sudah cukup bersahabat," kata Imam Shamsi saat ditemui Republika.co.id di Jakarta, Selasa (14/11). Sehingga, tidak akan terlalu khawatir akan ada tantangan dari masyarakat setempat saat proses pendirian pesantren. Sebab, masyarakat di lokasi yang akan didirikan pesantren cukup ramah.
Kalau dari segi perizinan kepada pemerintah AS, menurut Imam Shamsi, tinggal mengikuti peraturan yang ada di negara tersebut. Kalau persyaratannya bisa dipenuhi, maka tidak perlu khawatir akan ditolak oleh pemerintah AS.
"Sebab, kalau sampai pemerintah menolak kita karena alasan agama, padahal persyaratan sudah dipenuhi, maka itu diskriminasi dan ini tidak dibenarkan di Amerika," ujarnya.
Ia juga menginformasikan, pesantren akan didirikan di lahan seluas 7,3 hektare. Di atas tanah seluas itu sudah ada bangunan bekas sekolah yang kemudian menjadi peternakan ayam. Sehingga, dengan beberapa renovasi dan pembersihan, tanah dan bangunan tersebut optimis bisa mulai dimanfaatkan pada Juli atau September 2018.
Imam Shamsi menambahkan, saat ini, sedang fokus mengumpulkan dana untuk membeli tanah dan bangunan yang akan dijadikan pesantren. Pemilik tanah akan menjualnya seharga 750 ribu dolar AS, harga tersebut termasuk sangat murah sebab pemiliknya juga seorang Muslim. Setelah pembelian tanah dan bangunan itu, baru akan membuat perencanaan besar pendirian pesantren.