Rabu 15 Nov 2017 17:27 WIB

Setnov: Pansus Angket akan Terus Lakukan Penyelidikan ke KPK

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPR Setya Novanto (tengah) berjalan bersama Wakil Ketua Fahri Hamzah (kiri) untuk menghadiri Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ketua DPR Setya Novanto (tengah) berjalan bersama Wakil Ketua Fahri Hamzah (kiri) untuk menghadiri Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) mengungkapkan Panitia Khusus (Pansus) Angket DPR terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus melakukan kegiatan penyelidikan terhadap KPK pada masa sidang saat ini. Hal itu disampaikan Novanto saat menyampaikan pidato pembukaan masa persidangan sidang 2017-2018 dalam rapat paripurna DPR pada Rabu (15/11).

"Pansus Angket KPK akan terus melakukan kegiatan penyelidikan terhadap aspek kelembagaan, aspek kewenangan, aspek anggaran, dan aspek tata kelola sumber daya manusia (terhadap KPK)," ujar Setnov di Ruang Rapat Paripurna DPR, Senayan, Jakarta pada Rabu (15/11).

Novanto juga berharap di masa sidang kali ini, Pansus Angket dapat segera melaporkan hasil kerja Pansus Angket KPK yang dibentuk sejak masa sidang sebelumnya. "Diharapkan masa persidangan ini dapat segera dilaporkan hasil kerja Pansus Angket KPK," katanya.

Ketua DPR Setya Novanto hadir dalam rapat paripurna DPR pembukaan masa persidangan II Tahun sidang 2017-2018 pada Rabu (15/11). Meski tidak memimpin rapat paripurna, Novanto duduk bersama pimpinan lainnya Fahri Hamzah dan Agus Hermanto, selaku pimpinan sidang.

Rapat paripurna DPR yang dihadiri 308 anggota dengan rincian 168 hadir dan 140 anggota izin. Adapun kehadiran Novanto ini pun sekaligus kehadiran pertama di DPR pasca kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (KTP-el) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun Novanto diketahui tiga kali mangkir dari pemeriksaan KPK sebagai saksi untuk tersangka kasus korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik, Anang Sugiana Sudiharja. Terakhir, ia mangkir pada Senin (13/11).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement