Senin 20 Nov 2017 08:49 WIB

1.767 Peserta Ikuti Festival Seni Qasidah

Seni Qasidah
Foto: FOTO ANTARA/Fahrul Jayadiputra
Seni Qasidah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 1.767 peserta dari 32 provinsi seluruh wilayah di Indonesia mengikuti Festival Seni Qasidah Tingkat Nasional Berskala Besar ke XXII tahun 2017 di Kota Padang Sumatera Barat. Festival digelar selama seminggu, 18- 25 November pada beberapa tempat yang telah ditentukan di daerah tersebut.

"Pada kesempatan ini ada 32 provinsi yang ikut berpartisipasi dengan jumlah peserta yang lebih dari 2.000 orang," kata ketua panitia pelaksana, Asnel, saat pembukaan festival di RTH Imam Bonjol Padang, Ahad (19/11) malam.

Ia menyebutkan rata-rata setiap provinsi mengutus sebanyak 80 orang peserta dan ditambah dengan beberapa orang sebagai tim penggembira. Pada festival ini terdapat empat cabang yang akan diperlombakan, yaitu Lomba Qasidah Klasik tingkat remaja dan dewasa putra-putri serta Qasidah Kolaborasi. Selanjutnya Bintang Vokalis tingkat anak-anak, remaja, dan dewasa untuk  kategori putra-putri dan Fashion Show Muslim/Muslimah putra-putri.

Untuk pelaksanaan empat cabang lomba ini panitia telah menyiapkan empat lokasi berbeda, masing-masingnya adalah di Lapangan RTH Imam Bonjol, Masjid Agung Nurul Iman, Taman Budaya Sumatera Barat, dan Gedung Rohana Kudus.

Sementara itu Wali Kota Padang, Mahyeldi mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu ajang untuk bersilaturahmi melalui kesenian. "Melalui kegiatan ini kita sekaligus memperkenalkan wisata halal yang ada di Kota Padang, mengingat peserta dalam festival ini datang dari seluruh wilayah di Indonesia," katanya.

Pembukaan ini juga dihadiri oleh beberapa pimpinan dari luar daerah Sumbar, di antaranya Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Istri Gubernur Sulawesi Tenggara, Wali Kota Kendari, Wali Kota Buton Selatan, Bupati Konawe dan lain-lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement