Senin 20 Nov 2017 18:59 WIB

Ekspor Mebel Terhambat Regulasi Hingga Minimnya Bahan Baku

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hazliansyah
MEBEL ANYAMAN ROTAN. Pekerja membuat kerajinan mebel anyaman rotan di Jalan Raya Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Sabtu (23/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
MEBEL ANYAMAN ROTAN. Pekerja membuat kerajinan mebel anyaman rotan di Jalan Raya Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Sabtu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Indonesia masih mengalami hambatan dalam hal ekspor produk mebel dan kerajinan berbahan kayu.

Direktur Jendral Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengungkapkan, sejumlah permasalahanya adalah ketersediaan pasokan bahan baku, tumpang tindih regulasi dan berkurangnya jumlah craftmen. 

Selain itu juga belum maksimalnya promosi produk membuat Indonesia membuat ekpor furnitur tanah air kalah saing dengan negeri tetangga seperi Malaysia, Singapura dan Vietnam.

Bahkan Ekspor mebel yang pada 2015 mencapai 1,21 miliar dolar AS mengalami penurunan pada 2016 menjadi 1.04 miliar dolar AS.