Selasa 21 Nov 2017 12:59 WIB

Komisi I DPR Nilai Desakan Noam Chomsky Mengada-ada

Rep: Santi Sopia/ Red: Andri Saubani
Noam Chomsky
Foto: REUTERS
Noam Chomsky

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin enggan menanggapi tudingan adanya pelanggaran HAM oleh TNI dalam mengatasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Menurut dia, permintaan penarikan TNI dari Papua juga mengada-ada. "Nggak usah terlalu mengada-ada, kalau ditarik, bukan NKRI," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).

Sebelumnya filsuf sekaligus Profesor Institut Teknologi Massachusetts (MIT) Noam Chomsky dan sekelompok akademisi internasional mengeluarkan pernyataan terkait dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan pasukan militer Indonesia terhadap warga sipil di Papua. Chomsky meminta Pemerintah Indonesia dan juga negaranya untuk mengambil tindakan segera dan efektif guna memastikan militer Indonesia segera ditarik dari Papua Barat.

Kelompok yang menamai diri sebagai International Academics for West Papua itu menyebut TNI secara rutin telah menembaki massa demonstrasi damai, membakar desa-desa dan menyiksa pegiat sipil serta warga setempat sejak 1969.

"Meski terus dilarang memasuki provinsi tersebut, sejumlah pengamat independen seperti Human Rights Watch, Amnesty International dan Tapol telah mendokumentasikan pelanggaran ham parah dan endemik oleh Indonesia di seluruh penjuru Papua," tulis para akademisi melalui situs resmi mereka, seperti dilansir laman berita CNN.

Permintaan penarikan TNI ini juga pernah terjadi pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di 2011. Permintaan itu diajukan sejumlah lembaga swadaya masyarakat peduli Papua. Saat itu, selain dianggap telah melanggar UU, TNI dituding menggelar kekuatan di Papua yang sudah tidak searah lagi dengan kebijakan pemerintah yang menekankan pendekatan ekonomi sosial budaya untuk masyarakat Papua.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement