Selasa 21 Nov 2017 20:28 WIB

Ratusan Rumah di Indragiri Hulu Dilanda Banjir

Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RENGAT -- Ratusan rumah warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau dilanda banjir. Banjir akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir yang memicu meluapnya Sungai Indragiri.

"Saya meminta masyarakat tetap waspada dan hati-hati, khawatir banjir semakin membesar," kata Kepala Pelaksana Kantor Penangggulangan Bencana Daerah (KPBD) Indragiri Hulu Paino di Rengat, Selasa (12/11).

Ia mengatakan, Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri meluap, masyarakat yang berada diwilayah tersebut perlu waspada agar tidak mengalami kecelakaan seperti hanyut maupun tenggelam, sedangkan sejumlah irigasi tersendat akibat sampah mengakibatkan rumah tergenang air.

Semua warga harus memperhatikan anak - anak agar tidak bermain ditepi sungai, orang tua diminta untuk tetap mengingatkan karena kondisi DAS berbahaya, banjir bandang bisa saja datang secara tiba- tiba baik singa maupun malam hari. "Namun jika kondisi DAS semakin meluap, warga harus mengungsi," sebutnya.

KPBD Inhu telah memantau kondisi sejumlah wilayah dan pemukiman penduduk yang dilanda banjir akibat hujan dan luapan sungai, salah satunya sesuai data yang diterima ada sejumlah daerah yang rawan banjir dan berdampak pada penduduk yakni Dusun I dan Dusun V Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat. "Saat ini ada 33 rumah dengan ketinggian air mencapai setengah meter dan bahkan air masuk ke dalam," sebutnya.

Ditambahkan Paino, banjir yang melanda beberapa wilayah Inhu ini merupakan banjir tahunan yang datang pada bulan November-Desember, oleh karena itu, masyarakat diimbau agar waspada dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Masyarakat Indrgiri Hulu berharap Pemerintah Kabupaten Inhu maupun Provinsi Riau meninjau lokasi rawan banjir, membangun irigasi yang baik, saluran air yang lancar agar jika datang musim hujan atau banjir, kondisi tetap aman. "Sejumlah wilayah tergenang air akibat irigasi tidak lancar dan banyak sungai kecil tertimbun tanah," tegas warga Indragiri Hulu Yunus.

Misalnya di Kecamatan Rengat Barat, sejumlah saluran irigasi tertimbun sampah maupun tanah bekas bangunan warga, pemeliharaan dan pengawasan dari instansi terkait sejak puluhan tahun hampir tidak ada hingga setiap datang musim hujan air tidak bisa laju dan lewat pada akhirnya tergenang masuk pemukiman penduduk.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Hujurat ayat 11)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement