REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Infrastruktur pendukung Ambon sebagai kota musik dunia akan dibangun pada 2018. Demikia kata Ketua Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies.
"Kita targetkan tahun 2018 sejumlah infrstruktur pendukung Ambon sebagai kota musik dunia seperti pusat dokumentasi musik nasional, ruang pertunjukan musik bertaraf internasional sudah dibangun," katanya di Ambon, Kamis.
Menurut dia, sesuai rekomendasi pembangunan pusat dokumentasi musik akan dimulai tahun 2018, difokuskan pada bangunan, tetapi isi bangunan akan dibahas selanjutnya. "Karena dokumentasi musik nasional harus ada yang berbeda dengan kota lain di Indonesia, selanjutnya akan kita bahas karena membangun kota musik membutuhkan proses," katanya.
Ronny mengatakan, kesepakatan Forum Group Discussion (FGD) membuktikan Ambon maju satu langkah yakni dari sisi implementasi 25 rencana kerja yang diprogramkan AMO bersama Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf).
"Kita bisa membuktikan satu langkah yang lebih maju dari sisi implemantasi rencana kerja, sejalan dengan komitmen peserta dan narasumber bahwa pembangunan pusat dokumentasi musik nasional akan dilakukan di Ambon tahun 2018, sedangkan ruang pertunjukan musik saat ini masih dalam proses pencarian lokasi yang tepat untuk dibangun," ujarnya.
Saat ini infrastruktur pendukung yang dalam tahapan pembangunan yakni studio musik yang berlokasi di Universitas Pattimura dan Institut Agama Islam Nasional (IAIN) Ambon. "Pembangunan dua studio ini hampir rampung ditunjang fasilitas studio yang sangat baik untuk proses rekaman. Tim bekraf juga telah mengunjungi dan melihat langusng proses pembangunannya yang ditargetkan rampung di akhir 2017," kata Ronny.
Ia menambahkan, mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia, dibutuhkan komitmen dan sinergitas antara pemerintah pusat, Pemkot Ambon, DPRD dan narasumber berbagai unsur untuk menjadi kesepakatan bersama.
"Kerjasama ini penting agar kita dapat membangun komunikasi guna menyiapkan berbagai infrstruktur pendukung yakni arsip dokumen," ujarnya.