Jumat 24 Nov 2017 17:59 WIB

PAN: Rakyat Jatim Harus Diberi Tokoh Alternatif di Pilgub

Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat ini sudah ada dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 yaitu Saifullah Yusuf-Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno mengatakan masyarakat Jatim harus diberikan tokoh alternatif untuk menjadi pemimpin mereka.

“Alangkah baiknya masyarakat Jatim diberikan pilihan alternatif. Mereka sudah tiga kali bertarung di pilkada, Gus Ipul (Saifullah Yusuf) dan Khofifah. Wajah lama semua. Kami ingin menampilkan ide baru, era baru dan gagasan baru,” kata Eddy yang ditemui usai acara diskusi Daksa Forum di Jakarta, Jumat (24/11).

Eddy memaparkan saat ini PAN sedang berdiskusi dengan partai lain yang berpotensi untuk menampilkan poros ketiga untuk menghadirkan pasangan cagub dan cawagub alternatif di luar dua pasangan tersebut yaitu bersama dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Saat ini ketiga partai sedang menggodok calon yang akan didorong dari poros ketiga tersebut.

Calon cagub dan cawagub ini, lanjutnya, diharapkan bisa menjadi alternatif pilihan untuk masyarakat Jatim. Menurutnya secara historis figus Nahdlatul Ulama (NU) belum pernah ada yang berhasil menjadi Gubernur Jatim.

“Ya kita lihat saja apakah di pilkada nanti akan pecah telor,” ujarnya.

Namun begitu, PAN masih realistis dengan keputusan soal calon alternatif di Pilkada Jatim. Jika dari calon yang digodok memiliki peluang yang kecil untuk menang, maka partainya tidak akan memaksakan untuk mengusung calon alternatif. Dan tidak menutup kemungkinan PAN untuk bergabung bersama koalisi salah satu dari dua pasangan cagub-cawagub Jatim yang sudah terbentuk.

Dari PAN sendiri, lanjutnya, ia mengusulkan tiga tokoh yaitu Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Lamongan Fadeli serta anggota DPR dari Jember yang juga merupakan penyanyi, Anang Hermansyah. Calon alternatif yang diajukan juga harus merepresentasikan anak muda dari generasi milenial.

“Anas dan Emil itu dari generasi milenial. Makanya kita juga harus mencari figur yang merepresentasikan anak muda. Kita tidak menutup kemungkinan untuk ikut koalisi lain. Kalau poros ketiga kurang kuat, kita tidak akan ngotot. Bagaimanapun, kita mau ambil peran dalam pembangunan,” jelas Eddy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement