REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sembilan warga Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo diduga terkena penyakit antraks seusai mengonsumsi daging sapi. Kepala Puskesmas Tilongkabila, Roni Hunta di Gorontalo, Jumat (24/11) mengatakan pihaknya telah memeriksa warga yang diduga terkena antraks. "Jika dilihat dari ciri-cirinya itu adalah antraks kulit, namun hal itu baru bisa dipastikan dengan mengambil sampel darah dan dilakukan uji laboratorium," tegasnya.
Antraks kulit yang diderita warga lebih banyak terdapat di bagian tangan dan lengan. Mohamad Anshar Suleman (17) salah seorang warga yang diduga terkena antraks mengatakan tiga hari usai mengonsumsi sate sapi, ia merasa panas, gatal dan perih di bagian lengan.
"Saya makan sate dari sapi yang dipotong karena sakit, setelah itu lengan saya bengkak dan badan saya panas. Alhamdulillah kami telah mendapat penanganan dari dokter dan diberi antibiotik," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini penyakit kulit yang dideritanya tinggal dua yang berada di lengan kiri dan kanan. Karena di bagian siku kanan sudah sembuh. "Daging sapi yang saya makan dimasak menjadi sate, selain saya, anggota keluarga di rumah juga ikut memakannya. Namun di rumah ini saya dan kakek saya yang terkena penyakit di kulit," tambah dia.