Sabtu 25 Nov 2017 19:36 WIB

JK Apresiasi Rekomendasi Munas NU untuk Pemerintah

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup Munas Alim Ulama NU di Ponpes Darul Quran, Bengkel, Labuapi, Lombok Barat, Sabtu (25/11).
Foto: republika/m.nursyamsyi
Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup Munas Alim Ulama NU di Ponpes Darul Quran, Bengkel, Labuapi, Lombok Barat, Sabtu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2017 resmi berakhir. Penutupan Munas NU di Pondok Pesantren Darul Quran, Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (25/11) digelar dalam keadaan hujan. Meski demikian, hal ini tak mengurangi kekhidmatan acara.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan pentingnya tindak lanjut dari Munas melalui tindakan nyata. "Musyawarah saja tidak cukup tanpa kita iringi dengan kerja keras," ujar JK.

JK mengapresiasi hasil rekomendasi Munas dan Konbes NU yang menjadi masukan berharga bagi pemerintah. JK memaparkan sejumlah perkembangan Islam saat ini dibandingkan 20-30 tahun ke belakang. JK juga menjelaskan sejumlah tantangan yang dihadapi dunia Islam di Indonesia, mulai dari radikalisme, modernisasi, hingga ekonomi.

Sidang pleno forum yang mengusung tema "Mengokohkan Nilai-nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga" ini diisi laporan dari sidang-sidang komisi, antara lain Bahtsul Masail Maudlu'iyah (pembahasan isu-isu tematik-konseptual), Bahtsul Masail Waqi'iyah (pembahasan isu-isu aktual), Bahtsul Masail Qanuniyah (pembahasan soal perundang-undangan), Program, Organisasi, dan Rekomendasi.

Forum yang dihelat selama tiga hari ini melahirkan sejumlah rekomendasi bagi pemerintah di bidang ekonomi dan kesejahteraan, pencegahan dan penanggulangan radikalisme, kesehatan, pendidikan, serta politik dalam negeri dan internasional.

Selain di Islamic Center NTB sebagai lokasi pembukaan, perhelatan akbar tersebut juga melibatkan lima pesantren sebagai lokasi utama, antara lain di Pesantren Nurul Islam (Mataram), Pesantren Darul Fallah, Pesantren Darul Hikmah, Pesantren Darul Qur'an, dan Pesantren al-Halimy (Lombok Barat).

Ketua Panitia Daerah Munas dan Konbes NU Lalu Winengan bersyukur atas kehormatan yang diberikan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang berkenan membuka dan menutup gelaran Munas dan Konbes NU di NTB, serta dukungan penuh Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi dan Wali Kota Mataram Ahyar Abduh. Winengan mengatakan, kerja sama pemerintah pusat dan juga dukungan pemerintah daerah menjadikan Munas NU di NTB berjalan lancar dan sukses.

"NU tentu tidak akan pernah melupakan budi baik ini," kata Winengan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement