REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gerakan Muda Forum Komunikasi Putra Putri Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia (GM FKPPI) menyatakan netral dari aktivitas politik, khususnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsun tahun 2018.
"Hasil Rapat Pimpinan Khusus (Rapimsus) III GM FKPPI tahun 2017, yang digelar di Hotel Ijen Suites, Malang, Jawa Timur pada 24 November, kami telah membulatkan tekad untuk tetap menjaga kemurnian dan netralistas organisasi anak TNI-Polri ini," ujar Ketua GM FKPPI Pusat Hans Havlino Silalahi di Surabaya, Ahad (26/11).
Dia mengatakan Rapimsus III GM FKPPI itu dibuka oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang datang bersama jajaran petinggi TNI, KSAD, KSAU, dan KSAL.
"Pada saat membuka Rapimsus III, Panglima TNI menegaskan bahwa organisasi GM FKPPI tidak berafiliasi dengan partai politik apapun, apalagi ikut Pilkada," kata Hans.
Tak hanya di Pilkada serentak 2018, Jenderal Gatot Nurmantyo dalam kesempatan itu menekankan agar kader dan segenap anggota GM FKPPI tidak terlibat dalam aktivitas politik apapun.
Pernyataan Panglima Gatot itu kemudian, diperkuat dengan pembacaan "Deklarasi Menjaga Kemurnian dan Netralitas GM FKPPI" sebagai organisasi anak-anak TNI-Polri yang independen.
"Deklarasi itu juga meneguhkan diri GM FKPPI untuk berada di garis perjuangan TNI-Polri," ujarnya.
Hans menambahkan, selama dua tahun terakhir, GM FKPPI telah belajar dan mematangkan diri dalam berorganisasi.
"GM FKPPI adalah organisasi pencetak kader yang eksklusif karena hanya untuk putra-putri TNI-Polri dan purnawirawan. Organisasi kami mencetak individu-individu yang memliki pribadi berkarakter dan memiliki kedewasaan untuk menjaga dan merawat bangsa," katanya.
Hans mengucapkan terima kasih pada Panglima TNI yang tidak pernah lelah membina kader-kader GM FKPPI.