Senin 27 Nov 2017 12:32 WIB

Kasus Tarung Siswa, Kemendikbud akan Evaluasi Pemda Terkait

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Tawuran pelajar (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tawuran pelajar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan segera melakukan evaluasi serius kepada pemerintah daerah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung. Hal itu dilakukan, untuk menindaklanjuti kasus perkelahian antarsiswa atau tarung siswa yang berujung kematian, di dua daerah tersebut.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdikbud Daryanto menyebut, untuk kasus perkelahian siswa di Kabupaten Bandung saat ini sudah ditangani oleh kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) setempat. Sedangkan, kasus perkelahian siswa di Kabupaten Bogor akan segera dievaluasi.

 

"Kalau yang di Bogor saya sudah minta Direktur Pembinaan SMP, Pak Supriano untuk berkoordinasi dan segera mengevaluasi hal tersebut dengan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung," jelas Daryanto kepada Republika.co.id, Senin (27/11).

 

Daryanto mengaku sangat perihatin atas perkelahian antara siswa yang terjadi di dua daerah tersebut. Menurut dia, kasus tersebut menunjukkan belum optimalnya realisasi pendidikan karakter. Meskipun kasusnya kasualistik, lanjut dia, namun tetap perlu dilakukan pembinaan menyeluruh ke setiap jenjang pendidikan, terutama pembinaan pendidikan karakter.

 

Perkelahian antarsiswa kembali terjadi dan memakan korban jiwa. Terakhir, perkelahian antarsiswa terjadi di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor pada Jumat (24/11) lalu. Perkelahian melibatkan enam siswa SMP Islam As Syuhada dengan SMP Leuwi batu yang menyebabkan salah-seorang siswa, ARS (16 tahun) meninggal dunia.

 

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan, perkelahian kali ini tidak jauh beda dengan kasus gladiator yang menewaskan Hilarius tahun lalu. Gaya, untuk yang ini, mereka (pelaku dan saksi) menyebutnya sebagai adu ilmu kebal. "Saat duel, salah satu yang dianggap tidak punya kekebalan meninggal," ujar Dicky.

 

Sedangkan di Banjaran, Kabupaten Bandung, juga terjadi perkelahian antarsiswa SD yang juga menyebabkan satu anak meninggal dunia. Perkelahian tersebut pun, hanya dipicu hal sepele. "Setelah saya tanya, korban menyetel motor bising dan mengganggu pelaku," kata Kapolsek Banjaran Kompol Susianti Rachmi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement