REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Reuni 212 rencananya akan digelar di Monumen Nasional (Monas). Jika benar, maka Pemda DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk membuat tim khusus.
"Itu nanti Pak Anies yang yang jawab (soal aksi Reuni 212). Boleh juga di Istiqlal, nggak ada masalah. Kalau mau di Monas silakan, tapi ada timnya di sini nanti. Ada tim khusus yang melibatkan Polda," kata Wagub DKI Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/11).
Sandi enggan berbicara tentang Aksi Reuni 212 secara lebih jauh. Namun, ia menjelaskan secara umum tentang aturan jika ingin melaksanakan kegiatan agama di tempat-tempat wisata. Misalnya seperti di Monas atau Museum Fatahillah Kota Tua.
Kegiatan agama pasti akan melibatkan semua aparat yang akan membentuk mengenai penjadwalan. Jika ingin laksanakan di Istiqlal juga dipersilakan, dan Istiqlal itu kan punya pengelolaan tersendiri.
"Ini nanti ada timnya yang mengkaji. Kalau Museum Fatahilah kemarin itu lebih kepada kegiatan kebudayaan ya. Kalau ada kegaitan mengenai kebudayaan yang ujungnya, berpusat pada kegiatan itu harus membawa suatu nuansa optimis kepada warga DKI," papar dia.
Sebelumnya, Presidium alumni 212 direncanakan akan melakukan reuni aksi 212 yang digelar setahun lalu di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember mendatang. Menyambut acara tersebut, kuasa hukum Habib Rizieq Shihab menyebut Rizieq akan kembali ke Indonesia.
Polda Metro Jaya menyatakan hanya akan melakukan pengamanan terkait rencana reuni aksi 212. Mengenai izin aksi tersebut, khususnya dalam hal tempat, Polda Metro Jaya tidak mengambil bagian karena hak tersebut merupakan wewenang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.