Senin 27 Nov 2017 17:48 WIB

Pengungsi Gunung Agung Terus Bertambah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah pengungsi Gunung Agung berada di tempat penampungan GOR Suwecapura, di Klungkung, Bali, Selasa (21/11).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah pengungsi Gunung Agung berada di tempat penampungan GOR Suwecapura, di Klungkung, Bali, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Arus pengungsi Gunung Agung setelah peningkatan status dari siaga (level tiga) ke awas (level empat) terus bertambah. Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Komang Kusumaedi mengatakan jumlah pengungsi hingga Senin (27/11) pukul 18.00 WITA mencapai 29.023 jiwa.

"Mereka tersebar di 217 titik pengungsian," kata Kusumaedi, Senin (27/11).

Jumlah pengungsi terbaru mengalami peningkatan 5.286 jiwa dibanding sehari sebelumnya yang berkisar 23.737 jiwa. Saat ini pengungsi di Karangasem mencapai 15.758 jiwa di 105 titik pengungsian, Buleleng (3.972 jiwa di sembilan titik), Klungkung (3.029 jiwa di 31 titik), Bangli (600 jiwa di satu titik), Tabanan (744 jiwa di tujuh titik), Denpasar (1.472 jiwa di 35 titik), Gianyar (2.587 jiwa di delapan titik), Badung (549 jiwa di lima titik), dan Jembrana (312 jiwa di 16 titik).

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengimbau pengungsi melaksanakan evakuasi dengan tenang dan tertib. Pengungsi juga tak perlu panik karena kesiapan logistik dijamin oleh pihak terkait, khususnya pemerintah provinsi.

"Mereka (pengungsi) saya kira sudah tahu apa yang harus dibawa dan kemana mengungsi. Kita semua sudah siap," kata Pastika dijumpai Republika.

Banjir lahar dingin telah terjadi yang berasal dari hulu-hulu sungai sekitar Gunung Agung. Pemandangan lahar dingin disertai lumpur pekat dijumpai, seperti di Sungai (Tukad) Yeh Sah di Karangasem, Tukad Barak di perbatasan Desa Ban dan Desa Tianyar, serta Tukad Unda di Klungkung.

Provinsi Bali saat ini memasuki fase musim penghujan. Erupsi Gunung Agung berpotensi membawa material piroklastik dalam jumlah besar dan perlu diwaspadai bersama.

Sepanjang pukul 00.00 WITA hingga 18.00 WITA, PVMBG mencatat Gunung Agung terpantau mengalami satu kali letusan dengan dentuman lemah berdurasi 40 detik, satu kali tremor nonharmonik dengan durasi 1.832 detik, satu kali gempa vulkanik dalam berdurasi 31 detik, dan tiga kali gempa vulkanik dangkal berdurasi 7-11 detik. Tremor menerus (mikrotermor) terekam dengan amplitudo dua hingga tiga milimeter. Hujan abu terus turun di pos pengamatan. Petang ini angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement