REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta agar semua pihak tidak melulu menyalahkan guru, jika terjadi kekerasan atau perkelahian siswa dilingkungan atau di luar sekolah. Sebab, pendidikan dan pengawasan terhadap peserta didik tidak sepenuhnya dilakukan oleh guru, melainkan harus dilakukan oleh semua pihak.
"Saya mohon, jangan terus menyalahkan guru. Siswa pasti juga dipengaruhi lingkungan dan pergaulan atau lainnya, nah di situ kami memiliki keterbatasan pengawasan," kata Ketua umum PGRI Unifah Rosyidi kepada Republika.co.id, Senin (27/11).
Unifah mengatakan, guru memang berkewajiban melakukan pembinaan dan penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik. Namun, membina karakter semua peserta didik perlu proses panjang, dan tentunya hal itu bukan suatu hal yang mudah.
"Jadi bagi saya, ya semua pihak ikut melakukan fungsinya sendiri-sendiri. Misal orangtua, pemerintah setempat dan kami (guru) lakukan fungsi pengawasan juga. Jadi kita berjalan bersama, tidak saling menyalahkan," tegas Unifah.
Selain itu, dikatakan Unifah, hingga kini profesi guru juga masih berkelindan dalam permasalahan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. Karena itu, dia berharap pemerintah akan lebih mengutamakan kesejahteraan guru yang memiliki peran dan tanggungjawab yang sentral dalam mendidik anak bangsa.