REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Desakan agar Partai Golkar segera menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) terus disuarakan oleh kader-kader partai berlambang pohon beringin itu. Salah satunya dari kader Golkar di Jawa Barat (Jabar), yang menilai Munaslub bisa memperbaiki citra Golkar.
"Kami bersepakat mendorong dan mendesak DPP untuk segera munaslub atau apapun namanya. Kalau ditunjuk jadi tuan rumah oleh DPP, tentu kami siap dan merasa terhormat," ujar Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Jabar Yod Mintaragasaat ditemui di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Senin (27/11).
Menurut Yod, penggantian ketua umum sangat realistis dilakukan. Yakni, untuk memperbaiki dan menstabilkan partai. Apalagi, tahun depan ada agenda besar Pilkada serentak. Partai Golkar sendiri, kata dia, dari 16 daerah yang menggelar Pilkada, menargetkan10 daerah untuk dimenangkan. Beberapa diantaranya bahkan sudah sepakat membangun koalisi dengan partai lain.
"Kepemimpinan nasional harus selesai, agar konsolidasi lebih mudah dan maksimal. Tidak bisa mengandalkan pelaksana tugas (Plt)," katanya.
Apalagi, kata dia, rekomendasi seorang calon yang ditunjuk sebagai kepala daerah tidak akan sah menurut aturan KPU. Hal itu tentu tak hanya berimbas pada calon, tapi kepada perolehan suara di Pilpres 2019.
"Munaslub ini kebutuhan. Jabar kontribusinya besar untuk nasional. Tidak ada salahnya DPP menunjuk kami sebagai pelaksana Munaslub. Kami sebagai pengurus akan siap," ujarnya.
Sementara menurut Ketua MKGR, Rahmat Sulaiman, pihaknya bukan berarti tidak paham dengan etika politik dengan meminta pergantian ketua umum Golkar. "Lebih penting kami menjaga kepercayaan masyarakat. Kami merawat 17 persen suara untuk nasional," ucapnya.