REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Masyarakat Cilacap pengguna KA Wijayakusuma jurusan Cilacap-Yogyakarta-Solo, masih bisa menikmati tarif murah hingga beberapa bulan ke depan. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko menyebutkan, tarif promo yang diberlakukan sejak pengoperasian KA tersebut 26 September 2017, diperpanjang hingga 31 Januari 2018.
''Awalnya, tarif promo KA ini hanya berlaku selama tiga bulan hingga 26 Desember 2017. Namun setelah mempertimbangkan berbagai hal, taruf promo ini diperpanjang hingga 31 Januari 2018,'' ujarnya, Selasa (28/11).
Dengan demikian, kata Ixfan, selama masa liburan akhir 2017 hingga awal 2018 atau masa angkutan Nataru, penumpang KA Wijayakusuma masih bisa menikmati tarif murah. ''Pemberlakukan tarif promo pada penumpang KA Wijayakusuma ini diberikan sebagai penghargaan bagi masyarakat yang selama ini setia menggunakan KA tersebut,'' ujarnya.
Sesuai ketentuan tarif promo yang telah ditetapkan sebelumnya, maka penumpang dari Cilacap-Yogyakarta dengan jarak 0 Km sampai 174 Km dikenakan tarif Rp 50 ribu. Sedangkan penumpang Cilacap-Solo dengan jarak lebih dari 174 Km, dikenakan tarif Rp 70 ribu.
Selain ketentuan mengenai tarif tersebut, PT KAI juga menerapkan tarif khusus untuk rute tertentu. Untuk penumpang yang menempuh perjalanan Kutoarjo-Yogyakarta/Lempuyangan dikenakan tarif Rp 25 ribu, Yogyakarta/Lempuyangan-Purwosari/Solo dikenakan tarif Rp 40 ribu, dan Kroya-Cilacap dikenakan tarif Rp 20 ribu.
Dia menyebutkan, animo masyarakat untuk memanfaatkan KA Wijayakusuma sejak dioperasikan pertama kali, sebenarnya cukup baik. Berdasarkan data selama tiga bulan, tingkat okupansi rata-rata per hari mencapai 60 persen. ''Sebenarnya ini sudah angka yang lumayan,'' ujarnya.
Sementara berdasarkan pertimbangan efisiensi dan aspek perawatan, maka sejak beberapa waktu terakhir PT KAI Daop 5 memutuskan untuk mengubah stamformasi rangkaian KA Wijayakusuma. KA yang sebelumnya berjumlah 11 gerbong, dikurangi menjadi sembilan gerbong. ''Namun stamformasi ini bisa diubah sewaktu-waktu bila okupansi meningkat,'' kata Ixfan.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement