REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan dukungan suara dan elektabilitas Golkar memang cukup tergerus dengan adanya perkara hukum yang menjerat Ketum Setya Novanto. Mantan Kabid Polhukam Golkar itu mengatakan dengan banyaknya masyarakat yang marah, survei terakhir menunjukkam suara Golkar menurun ke 7,1 persen.
Dia juga menyebutkan mantan ketum, tokoh senior Golkar Jusuf Kalla (JK) juga sudah mengingatkan masalah tersebut. "Ini bahaya. Pak JK bilang jangan sampai kita (Golkar) jadi ormas," ujarnya.
Yorris mengatakan penggantian ketum Golkar paling tidak sudah diputuskan pertengahan Desember atau selambatnya tanggal 15. Kandidat yang paling kuat menurut suara dukungan DPD, kata dia, memang Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Airlangga mendapatkan dukungan suara 31 dari 34 DPD. Menurutnya, Airlangga juga sudah meminta restu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jokowi mempersilakan.
"Ada Idrus, Azis yang mau. Ini kita bicarakan, pleno mungkin Senin menetapkan struktur penyelenggara, di mana, kapan, kami sudah sepakati tidak lebih dari pertengahan Desember," katanya menambahkan.