REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Komite Korut untuk Reunifikasi Perdamaian Negara menyebut Trump gila pada Ahad (3/12). Korut menilai bahwa latihan udara antara AS dan Korea Selatan (Korsel) akan mendorong situasi yang sudah akut di Semenanjung Korea sampai ambang perang nuklir.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan, pada Senin (4/12), meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea sangat disesalkan. Ia menekankan Cina memiliki sikap terbuka terhadap solusi untuk masalah nuklir Korea Utara (Korut).
Wang mengatakan itu dalam konferensi pers dari Mongolia. "Cina menyesalkan meningkatnya ketegangan tersebut mengingat selama dua bulan ini Semenanjung Korea relatif tenang," ujarnya.
Pada akhir November Korut menguji coba rudal balistik antarbenua yang paling canggih. Mereka menyebut wilayah Amerika Serikar (AS) dalam jangkauan rudal Korut. Hal itu memicu perang kata-kata sengit dengan Presiden AS Donald Trump.