Rabu 06 Dec 2017 01:20 WIB

'Calon Golkar di Daerah Kena Dampak Jika Setnov tak Diganti'

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendera Partai Golkar.
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Bendera Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menuturkan jika Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tidak segera diganti melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) maka akan memengaruhi elektabilitas calon kepala daerah yang diusung partai beringin itu.

"Secara psikologis itu sangat memengaruhi calon-calon kita (yang diusung Golkar) di daerah, bahwa ada anggapan dia calon dari partai yang ketua umumnya menjadi tersangka dalam kasus korupsi, ini sangat berpengaruh secara politik, kata dia kepada Republika, Selasa (5/12).

Doli mengakui, secara administratif, memang tidak ada masalah dan itu tidak melanggar aturan termasuk peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, bila Golkar masih seperti sekarang, dengan ketua umumya dalam kondisi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi karena tersangkut kasus proyek KTP-El, maka inilah yang bisa menjadi persoalan pada Pilkada Serentak 2018 nanti.

"Kalau misalnya situasi Golkar masih seperti sekarang, ketua umumnya masih ditahan, apalagi sekarang ada Plt (pelaksana tugas ketum), meski secara administratif peraturan KPU itu tidak masalah tapi berpengaruh secara psikologis," kata dia.

Karena itu, menurut Doli, Desember ini waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Munaslub demi adanya pergantian Ketua Umum Golkar. Sebab, pekan pertama Januari 2018 itu sudah memasuki tahapan pendaftaran untuk Pilkada Serentak. "Kenapa harus Desember ini, karena ada event politik yang dihadapi awal tahun depan, pekan pertama Januari sudah mulai pendaftaran Pilkada Serentak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement