REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Demokrat Al Franken, Kamis, mengumumkan akan mengundurkan diri dari Senat Amerika Serikat dalam beberapa pekan mendatang. Ia mundur di tengah serangkaian tuduhan bahwa ia melakukan pelecehan seksual.
"Di dalam hati, saya tahu tidak ada sesuatu pun sebagai senator yang saya lakukan membawa aib bagi lembaga ini," kata Franken di depan para anggot Senat sebelum mengumumkan niatnya untuk mundur.
Setidaknya sudah ada delapan perempuan yang menyuarakan tuduhan, bahwa Senator Demokrat asal Minnesota itu menyentuh tubuh mereka secara tidak pantas. Seorang penyiar radio Los Angeles bulan lalu menyatakan Franken pada 2016 menciumnya secara paksa. Laporan perempuan tersebut membawa Franken berada di bawah penyelidikan Komite Etika Senat.
Franken telah beberapa kali menyatakan permohonan maaf atas perilaku yang dikatakannya "melewati batas", terhadap beberapa perempuan. Kendati telah memutuskan untuk mundur, Franken tetap menggunakan kesempatannya berpidato selama 11 menit untuk membela diri.
"Beberapa tuduhan yang ditujukan kepada saya adalah tidak benar," kata Franken. "(Beberapa) lainnya berbeda dari yang saya ingat."
Senator dua periode dan yang sebelumnya berupaya untuk tetap memegang jabatan itu mengatakan ia tidak bisa membagi perhatian untuk menjalani penyelidikan sementara harus memenuhi tugas yang dipercayakan para pemilihnya.
Franken akhirnya membuat pengumuman setelah puluhan rekannya dari Demokrat di Senat mengimbaunya untuk mengundurkan diri. "Saya meyakini (keputusan mundur) ini akan lebih baik bagi negara kita jika ia (Franken, red) memberikan pesan yang jelas, bahwa perilaku apa pun yang tidak layak terhadap perempuan di dalam masyarakat kita tidak bisa diterima, dengan mundur untuk digantikan orang lain," kata Senator Kirsten Gillibrand dari New York dalam pernyataan yang dikeluarkannya pada Rabu.
Franken adalah mantan pelawak pada acara "Saturday Night Live". Ia dalam beberapa tahun ini dianggap banyak pihak sebagai wakil rakyat yang serius menjalankan tugasnya. Ia bahkan termasuk sebagai salah satu sosok yang disebut-sebut bisa menjadi kandidat presiden Amerika Serikat dalam pemilihan tahun 2020.
Franken merupakan politisi AS berikutnya yang, dalam beberapa pekan ini, dituduh melakukan pelecehan seksual.
Pada Selasa, anggota DPR Demokrat asal Michigan John Conyers mengumumkan mundur di tengah tuduhan pelecehan seksual yang dilaporkan oleh beberapa asistennya di kongres.
Kandidat senator Republik asal Alabama, Ray Moore, juga sedang menghadapi sejumlah tuduhan pelecehan seksual, termasuk salah satunya ketika Moore dituding melecehkan seorang remaja putri berusia 14 ketika dirinya berusia 30-tahunan.