REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku masih tetap optimistis atas 3 pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Karenanya, ia akan segera kumpulkan pemangku-pemangku kebijakan agar masalah yang masih ada cepat selesai.
"Kalau berpikir di atas kertas optimistis," kata Budi di Universitas Gadjah Mada, Kamis (8/12).
Tapi, lanjut Budi, ia mengaku belum tahu peta yang ada seperti apa, sehingga satu pekan ini akan diletakkan segala teknis dan nonteknisnya. Pekan depan, Budi mengatakan akan menyampaikan target-target atas pemetaan yang dihimpun.
Ia menekankan, pemerintah sudah sangat hati-hati menyelesaikan masalah pembebasan lahan ini. Namun, jika dilihat dari Peraturan Menteri yang ada pembebasan tanah yang dilaksanakan sudah begitu toleran. "Dan ada satu proses konsinyasi yang sudah dilakukan, pembayaran sudah dilakukan kepada pengadilan," ujar Budi.
Meski begitu, ia mengimbau agar proses dapat segera terselesaikan, sehingga pembangunan bandara bisa dilakukan. Menurut Budi, kehadiran bandara bukan tidak mungkin membuat kebangkitan ekonomi terjadi di DIY.
Sejauh ini, Budi mendapat kabar jika sudah ada angka 99 persen warga yang telah menerima pembebasan lahan di Desa Palihan tersebut. Ia berharap, proses dapat terus berlanjut agar pembangunan bandara dapat terlaksana sesegera mungkin. "Kita bangkitkan Yogya sebagai second destination pariwisata Indonesia," kata Budi.
Namun, ia menegaskan, pemerintah akan tetap menggunakan cara-cara persuasif melaksanakan pembebasan lahan-lahan yang ada di Kulonprogo tersebut. Menurut Budi, langkah itu akan tetap jadi pilihan yang akan diambil pemerintah.