REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan mengikuti pemeriksaan medis awal tahun depan. Tes kesehatan itu dilakukan menyusul suara serak yang dikeluarkan Trump saat menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel secara sepihak.
Dilaporkan Independent, Jumat (8/12) Trump akan memeriksakan kondisi fisikya di Walter Reed National Military Medical Center. Hasil pemeriksaan itu akan dipublikasikan gedung putih dan bisa dilihat seluruh warga Amerika.
Suara presiden ke-45 itu terdengar terganggu saat menyampaikan pidato menyangkut status Yerusalem di gedung putih. Terlebih saat mengucapkan kata yang mengandung huruf 's' dan 'th'. Gangguan suara semakin jelas menjelang akhir pidatonya.
Hal itu lantas meningkatkan kekhawatiran di kalangan pejabat gedung putih. Politisi partai Republik tersebut diduga mengalami gangguan kesehatan gigi atau fisik. Namun, hal itu segera dibantah Sekretaris Presiden Sarah Huckabee Sanders.
Dia mengatakan, saat itu tenggorokan presiden hanya kekurangan air hingga mengalami kekeringan. "Tenggorokan presiden kering, tak lebih dari itu," kata Sarah Huckabee Sanders.
Sanders mengungkapkan, tim medis akan memeriksa seluruh aspek kebugaran Trump saat bertandang ke fasilitas kesehatan Walter Reed. Pemeriksaan serupa, dia mengatakan, juga dilakukan oleh para pendahulunya di gedung putih.
Sander mengungkapkan, Trump menjadi salah satu presiden tertua yang dimiliki Amerika jika melihat usia saat dia mengucapkan sumpah setia sebagai kepala negara. Trump perdana menempati kursi orang nomor satu di Negeri Paman Sam saat menginjak umur 70 tahun.
Menginjak tahun pertama sebagai Presiden, Sanders mengatakan, Trump tak pernah sekalipun membeberkan kondisi kesehatannya kepada masyarakat. Satu-satunya dokumen yang dipublikasikan adalah saat dia masih berkampanye sebagai calon presiden pada 2016 kemarin.
"Saat itu dia mengeluarkan catatan medis yang di dalamnya memuat informasi kesehatan Trump," kata Sanders.
Kesempatan lain yang mengungkap kondisi kesehatan Trump adalah saat dirinya menjadi bintang tamu dalam acara televisi Dokter Oz. Meski begitu, Sanders menjamin penuh kesehatan Trump yang masih dalam kondisi prima.
Hal itu dapat dilakukan Sanders usai menemani Trump dalam tur 12 hari ke kawasan Asia beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, meski secara fakta presiden berusia lebih tua darinya tetapi Trump memiliki stamina dua kali lipat lebih banyak dibanding yang dirinya miliki.
Dalam perjalanan itu Sander mengaku sempat hatuh sakit sementara Trump masih sanggup berkeliling Asia. "Jadi saya kira dia dalam kondisi kesehatan yang bagus, tapi dengan senang hati saya akan membagi informasi terkait hal itu," katanya.