Rabu 13 Dec 2017 14:16 WIB

Ketua PBNU Kagum pada Kealiman Ustaz Somad

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Ustadz Abdul Somad
Foto: Facebook
Ustadz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammad Sulton Fatoni menyampaikan kekagumannya terhadap kealiman dai yang mencuat namanya akhir-akhir ini, Ustaz Abdul Somad. Namun, menurut Fatoni, Ustaz Somad masih perlu memperbaiki lagi bahasa dakwahnya.

Dulton mengatakan, Ustaz Somad merupakan kader NU karena pernah menjadi Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Riau selama lima tahun. Karena itu, menurut dia, konten yang disampaikannya sesuai dengan pemahaman NU yang moderat. Bahkan, Ustaz lulusan S2 Darul Hadits Maroko tersebut dikenal sangat tawadhu terhadap kiai.

"Dari sisi konten beliau (Ustaz Somad) bagus. Beliau alim, beliau pinter, tapi dari sisi bahasa dakwah beliau harus tetap belajar mencari diksi yang baik. Kekuatan bahasa materi dengan bahasa dakwah kan berbeda," ujar Sulton saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (13/12).

Menurut dia, para kiai NU di pesantren itu mengubah masyarakat menjadi lebih baik karena menggunakan bahasa dakwah yang baik. Sementara secara materi, menurut dia, kiai pesantren biasanya juga lebih dulu melakukan kajian yang panjang dengan menjelaskan kata per kata. Karena dalam satu kata itu bisa mempunyai makna yang banyak.

"Tapi kalau di tengah masyarakat, ketemu dengan masyarakat yang waktunya hanya satu sampai dua jam, kiai itu itu harus lebih menguasi bahasa dakwah," ucapnya.

Dalam menyampaikan dakwahnya, menurut dia, seorang dai harus mempunyai memiliki bahasa dakwah yang mumpuni. Karena itu, ia menyarankan agar Ustaz Somad ke depannya memperbaiki bahasa dakwahnya dengan lebih baik lagi, sehingga beberapa pihak yang berkepentingan tidak mudah menjadikannya kabar hoax.

"Secara materi moderat (Ustaz Somad). Hanya beliau masih perlu mumpuni atau perlu memilih dengan baik bahasa dakwahnya. Kalau materinya sudah bagus. Alim beliau," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement