REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lafran Pane, baru saja ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Sosok pendiam yang memiliki andil dalam Proklamasi itu pun meninggalkan kesan tersendiri di mata sahabat.
"Dia teladan yang tidak mau menonjolkan diri," kata salah satu tokoh nasional, Buya Syafii Maarif, saat ditemui di Refleksi Kepahlawanan Prof Lafran Pane di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (14/12).
Mantan ketua umum PP Muhammadiyah itupun mengaku cukup dekat dengan sosok yang lahir pada 5 Februari 1922 dan meninggal pada 25 Januari 1991 tersebut. Menurut Syafii, Lafran merupakan sosok yang memiliki konsistensi dalam berpikir.
Selain itu, Syafii mengaku cukup kagum atas salah satu sifat Lafran Pane yaitu tidak memburu. Bahkan, banyak dikabarkan sosok yang mampu mengawinkan kewajiban organisasi membela negara dan agama itu tidak memiliki rumah.
"Ada kesederhanaan, itu yang kita ambil subtansinya," ujar Syafii.
Karenanya, mantan ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu tidak segan menyebut Lafran Pane sebagai sosok teladan. Menurut Syafii, kecintaan Lafran Pane kepada Indonesia dan Islam tidak sekadar omong kosong.