Jumat 15 Dec 2017 03:30 WIB

Ikapi Imbau Penerbit Buku untuk Lebih Cermat

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Buku IPS Jilid 6A terbitan Yudhistira menuliskan Yerussalem sebagai ibu kota Israel, sedangkan Ibu Kota Palestina kosong.  Buku ini memicu protes dan meminta penerbit menarik kembali buku-bukun tersebut
Foto: Andrian Saputra/Republika
Buku IPS Jilid 6A terbitan Yudhistira menuliskan Yerussalem sebagai ibu kota Israel, sedangkan Ibu Kota Palestina kosong. Buku ini memicu protes dan meminta penerbit menarik kembali buku-bukun tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) serta KementerianKomunikasi dan Informatika sedang membentuk Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) untuk jabatan Ahli Penerbitan buku. Adanya ahli penerbitan buku ini diharapkan dapat menjaga mutu buku sehingga tidak menimbulkan masalah di masyarakat.

Dibentuknya Ahli Penerbitan Buku ini berkaitan dengankesalahan penulisan Ibu Kota Israel sebagai Yerusalem di beberapa buku IlmuPengetahuan Sosial (IPS). Ikapi juga menghimbau penerbit buku untuk lebihcermat ke depannya.

"Peristiwa ini hendaknya menjadi pelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penerbitan buku untuk dapat berhati-hati mencantumkan informasi dalam buku yang diterbitkan, baik yang bersifat cetak maupun digital, khususnya jika berasal dari referensi yang berada di laman yang diakses melalui internet," ujar Ketua Umum Ikapi Rosidayanti Rozalina, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/12).

Setelah melakukan penelusuran, Ikapi berpendapat bahwa memang terjadi kesalahan penulisan yang tidak disengaja dalam buku yang dimaksud. Ikapi mengatakan, informasi yang benar dan diketahui bersama secaraluas oleh publik Indonesia dan dunia bahwa Ibu Kota Israel adalah Tel Aviv.

"Para penerbit yang menerbitkan buku dengankonten informasi yang keliru tersebut telah menyatakan akan melakukanperbaikan, termasuk melalui mekanisme penarikan buku," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement