REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD I Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi mengaku rutin melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain terkait Pilkada Jabar 2018 mendatang melalui telpon. Komunikasi ini untuk menanyakan soal proses pengusungan nama di pilkada tersebut.
"Waktu koalisi PKB, Golkar, Nasdem, PPP, saya paling rajin loh telepon tiap pagi. Setiap jam enam, saya pasti menanyakan bagaimana kita perjalanan politiknya, kesepakatannya siapa," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Rabu (20/12).
Dedi menjelaskan, dalam pilkada Jabar, jumlah partai pengusung kerap berubah sehingga memunculkan ketidakpastian politik. Oleh karena itu menurutnya penting berbicara dulu siapa saja partai pengusung, baru kemudian berbicara siapa calon yang diusung.
"Masih mending digesernya menjelang pendaftaran dengan jangka waktu hampir tiga minggu. Bagaimana kalau digeser atau dicabut jelang pendaftaran, justru itu lebih berbahaya," ucap Dedi.
Rabu (20/12) siang tadi Partai Golkar mengajak PKB untuk duduk bersama membicarakan tentang dinamika yang ada di pilkada Jabar. Sebelumnya Partai Golkar telah mencabut dukungan mereka kepada kandidat Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dikarenakan hingga saat ini pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut belum juga memutuskan siapa wakilnya.