REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bakal menjadikan salah satu olahan kuliner Minang, rendang, sebagai komoditas ekspor unggulan. Ide ini menanggapi masukan dari sejumlah mitra di luar negeri yang menginginkan pasokan rendang yang bisa bertahan lama. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebutkan, animo pecinta kuliner di luar negeri terutama Eropa terhadap rendang cukup tinggi.
Demi merealisasikan ide ini, Pemprov Sumbar akan melakukan kajian kuliner agar rendang bisa bertahan hingga 1,5 tahun lamanya. Masa kedaluwarsa yang cukup lama memang dibutuhkan agar rendang bisa menjangkau pasar dunia.
"Importir di luar negeri sudah sampaikan minat mereka kepada kami," ujar Irwan saat memberikan sambutan dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Kamis (21/12).
Irwan menyebutkan, peluang ekspor rendang akan diseriusi lantaran perbaikan kinerja perdagangan Sumatra Barat mulai menunjukkan perbaikan. Momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil ini akan dimanfaatkan untuk menambah satu komoditas unggulan ekspor yakni rendang. Irwan mengaku masih melakukan penjajakan untuk merengkuh pasar ekspor.
"Orang Eropa misalnya, mau beli rendang nggak tahu ke mana. Biarlah kita di Sumbar yang masak hingga 8 jam, dan kita kirim ke negara tujuan ekspor," ujar Irwan.
Menurutnya, pamor rendang semakin tinggi setelah beberapa kali dinobatkan sebagai olahan kuliner terlezat di dunia oleh sebuah media internasional. Rendang mengalahkan berbagai sajian kuliner yang lebih dulu tenar, seperti sushi dari Jepang, kimchi Korea Selatan, bahkan pizza Italia.
"Rendang makanan terlezat dunia namun stok di negara lain ga ada," kata Irwan.
Di level domestik, komersialisasi rendang memang sudah mulai gencar dilakukan. Rendang yang dimasak langsung di dapur restoran-restoran Minang kini mulai dilirik sebagai oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Sumbar. Bila dulu buah tangan khas Minang tak jauh-jauh dari keripik balado, kini rendang yang dikemas dengan kemasan vakum mulai dilirik sebagai oleh-oleh.
"Nah, ekonomi yang bergerak dari rendang ini yang kita dorong. Bila ekspor meningkat, manfaatnya adalah pertumbuhan ekonomi yang ikut terdongkrak," ujar Irwan.