REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Ernanda Dewobroto meyakini tingkat okupansi kamar hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada akhir tahun akan mengalami kenaikan yang cukup siginifikan.
"Akhir tahun di hari H, 30-31 Desember pasti bagus. (Okupansi) bisa menyentuh angka 80 persen," ujar Ernanda kepada Republika.co.id di Mataram, Jumat (22/12).
Hal ini didasarkan dari meningkatkan animo pemesanan kamar yang dilakukan para wisatawan, baik yang sejak jauh-jauh hari maupun saat mendekati akhir tahun.
Meski optimistis adanya lonjakan signifikan, Ernanda menyebutkan rata-rata okupansi kamar hotel di Mataram selama Desember hanya berkisar di angka 60 persen. Kondisi ini tidak lepas dari adanya bencana alam Gunung Agung di Bali yang sempat menghambat konektivitas penerbangan, baik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Ardita maupun Bandara Internasional Lombok.
"Kalau tahun lalu, (Desember) sepertinya bisa menyentuh 70 persen sampai 75 persen, tahun ini karena ada dampak Gunung Agung," lanjut Ernanda.
Meski begitu, Ernanda mengimbau para wisatawan tidak khawatir untuk berlibur di Lombok. Menurut Ernanda, kondisi wisata di Lombok masih sangat normal, bahkan saat terjadi erupsi di Gunung Agung beberapa waktu lalu.
"Yang perlu kita sampaikan ke turis, Lombok aman, di Lombok tak ada yang pakai masker, Lombok tidak ada debu (vulkanik) dan tidak seperti yang ditakutkan, Lombok siap dikunjungi wisatawan," kata Ernanda menambahkan.