REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghadiri Haul almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digelar di kediaman almarhum, Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12) malam. Khofifah mengatakan, haul Gus Dur penting untuk menyisir kembali pemikiran-pemikiran besar Gus Dur yang tercecer di mana-mana.
"Saya kira begini, setiap pemikiran itu harus ada yang kembali menghidupkan dan mengingatkan begitu. Pikiran-pikiran besarnya Gus Dur kan tercecer di mana-mana, belum semua tertuliskan, belum semua terdokumentasikan," ujar Khofifah usai menghadiri Haul Gus Dur, Sabtu (23/12) dini hari.
Saat memberikan testimoni dalam acara tersebut, Khofifah juga sempat mengungkapkan tanda-tanda bahwa Gus Dur adalah Wali Allah atau kekasih Allah. Karena, menurut dia, banyak keanehan yang terjadi saat Gus Dur mengikuti proses pencalonannya sebagai Presiden RI.
Menurut Khofifah, dalam masa proses pencalonan Gus Dur sebagai Presiden, masih banyak pemikiran-pemikiran Gus Dur yang belum diketahui masyarakat. "Antara lain misalnya testemoni-testemoni, saya rasa yang saya sampaikan baru kali ini saya juga menyampaikan bagamana proses pencalonan Gus Dur sebagai presiden," ucapnya.
Menurut Khofifah, semasa hidupnya, Gus Dur seringkali berkeliling untuk mengenal berbagai tradisi, budaya, berbagai macam suku di Indonesia, dan keragaman antar bangsa. Menurut dia, semua jejak Gus Dur tersebut bisa menjadi referensi pembelajaran buat rakyat Indonesia.
"Semua akan menjadi referensi pembelajaran kita semua. Karena belum semua terdokumentasikan. Maka haul itu menjadi bagian penting untuk menyisir kembali pikiran-pikiran besar Gus Dur sebagai referensi keteladanan kita semua," kata Ketua Muslimat NU ini.