REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ribuan eceng gondok yang terbawa arus gelombang tinggi dari Sungai Jeneberang memenuhi sepanjang tempat wisata bibir Pantai Tanjung Bayang dan sekitarnya di Makassar, Sulawesi Selatan. "Sudah sepekan sampah eceng gondok ini berada di bibir pantai dan terus bertambah setiap hari," ujar Daeng Puji warga sekitar, Sabtu (23/12).
Keberadaan eceng gondok disertai sampah itu, kata dia, karena arus gelombang ketika air pasang bisa mencapai satu meter membawa sampah ini ke pinggir pantai. Kendati sudah menjadi kebiasaan selama musim penghujan di akhir tahun.
Meski demikian, lanjutnya, warga tetap berupaya membersihkan secara pelahan agar tidak terjadi penumpukan sampai menutup permukaan pantai. Namun warga juga membutuhkan bantuan dari sukarelawan. "Kami warga selalu membersihkan, tapi setiap dibersihkan, sorenya datang lagi, jadi kami biarkan dulu, apalagi sedang hujan. Kalaupun ada sukarelawan mau bantu kami sangat berterima kasih," harap dia.
Warga lain Daeng Nompo mengatakan biasanya di saat akhir tahun pada puncak musim penghujan, Sungai Jeneberang dan danau Tanjung Bunga akan mengalirkan enceng gondok yang sebelumnya tumbuh subur di situ. Hal itu disebabkan arus air dari Gunung Bawakaraeng cukup deras mengaliri ke sungai dan danau setempat mendorong eceng gondok tersebut ke laut saat bersamaan air sedang pasang.
"Eceng gondok ini biasanya akan terus bertambah seiring tingginya ombak. Sampah-sampah ini akan sulit dibersihkan bila tidak ada yang bantu," tuturnya.
Berdasarkan pantauan, sampah eceng gondok memadati sepanjang pantai terus bertambah karena dibawa ombak tinggi karena laut sedang pasang. Tidak hanya itu, air laut pun seketika berubah warna menjadi coklat serta keruh dan mengandung pasir. Diperkirakan air laut sudah terkontaminasi dengan air tawar dari aliran Gunung Bawakaraeng saling bercampur ketika bertemu di muara Sungai Jeneberang terusan ke laut.
Daerah Tanjung Bayang dan Tanjung Merdeka satu kawasan dengan Tanjung Bunga dan merupakan wilayah destinasi wisata rekreasi keluarga setiap akhir pekan. Bahkan saat puncak pergantian tahun baru dan hari tahun baru, kawasan ini akan sangat padat dipenuhi pengunjung.
Bila tidak dibersihkan segera maka sampah enceng gondok serta sampah laut lainnya akan terus bertambah dan pengunjung merasa tidak nyaman melepas penat apalagi ber tahun baru di tempat itu.