REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Polisi Anton Charliyan berharap dirinya diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai bakal calon gubernur dalam pertarungan pilkada Jawa Barat 2018. Meskipun kandidat lain dinilainya juga memiliki keunggulan tersendiri, namun ia optimistis dapat menjadi cagub Jabar dari PDIP.
"Insya Allah mudah-mudahan PDIP bisa mendukung saya sebagai kandidatnya," kata Anton saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (24/12).
Lebih lanjut, ia menyampaikan, komunikasi dengan PDIP dan sosialisasi ke masyarakat juga terus dilakukannya. Kendati demikian, terkait kepastian dirinya akan dipilih atau tidak oleh partai berlambang banteng tersebut, Anton berharap PDIP dapat segera memberikan keputusannya.
"Komunikasi, paling ya saya hanya ingin menanyakan kabar mohon segera biar ada kepastian sehingga saya pun juga bisa bergerak, mungkin kandidat yang lain juga sama," jelasnya.
Saat ini, ia mengaku masih harus bekerja keras melakukan sosialiasi ke masyarakat dan bergerak cepat mengejar ketertinggalannya dari kandidat lainnya. "Saya kan start-nya saja sudah ketinggalan. Sehingga saya perlu lari yang lebih kencang daripada mereka, mengejar ketinggalan apabila saya memang dijadikan salah satu kandidat kuat dengan PDIP," ungkap Anton.
Lebih lanjut, sosialisasi dan pendekatan kepada tokoh masyarakat setempat pun telah dilakukannya. Menurut dia, langkahnya itu pun juga didukung oleh PDIP. "Mereka mengatakan bagus terus saja lanjutkan. Kan ini akan jadi penilaian khusus bagi mereka," kata dia.
Saat ini, Anton tengah melakukan penguatan dukungan di daerahnya, dengan membentuk tim relawan. Ia juga memastikan, jika nantinya menjadi kandidat yang diusung oleh PDIP, maka ia akan mundur dari jabatannya saat ini. "Ya haruslah sesuai aturan. Harus lepas jabatan," ucap Anton.