Rabu 27 Dec 2017 21:55 WIB

Pencegahan Ustaz Somad, Mahfud: Bisa Saja Ada Orang Usil

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Mahfud MD
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Mahfud MD menyayangkan insiden penolakan Ustaz Abdul Somad di Hongkong. Ia merasa, kegiatan dakwah seperti yang hendak dilakukan Ustaz Abdul Somad seharusnya tidak dilarang.

"Kalau memang ada indikasi terorisme, mestinya ditindaklanjuti dong, tidak disuruh pulang begitu saja," kata Mahfud yang ditemui usai mengisi Seminar Nasional Keislaman dan Keindonesiaan UII di Auditorium Abdul Kahar Mudzakir, Rabu (27/12).

Walau merasa penolakan yang terjadi aneh, ia menekankan tindakan itu merupakan kedaulatan Hongkong yang tidak bisa diganggugugat. Mahfud berpendapat, Indonesia tidak bisa melakukan pelarangan atas penolakan karena itu wewenang Hongkong.

Namun, ia berharap, penolakan-penolakan seperti yang menimpa Ustaz Abdul Somad agar jangan sampai terjadi di Indonesia. Apalagi, lanjut Mahfud, dilakukan kepada orang-orang yang ingin melakukan kegiatan dakwah.

"Kalau di Indonesia jangan sampai terjadilah, orang dilarang masuk hanya untuk berdakwah, biarin aja," ujar Mahfud.

Sejauh ini, belum ada penjelasan pasti dari Hongkong. Dalam aspek ini, Mahfud merasa, secara hukum Hongkong memang tidak memiliki kewajiban untuk memberikan penjelasan, karena hukum internasional memberikan kewenangan kepada imigrasi mengambil tindakan.

Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menuturkan, bisa saja ada orang di Indonesia yang usil dan melaporkan yang tidak-tidak kepada imigrasi Hongkong. Karenanya, imigrasi Hongkong memiliki kewenangan melakukan penolakan.

"Bisa saja orang usil di sini yang kenal dengan imigrasi sana, lalu memberi tahu Somad berbahaya, akan ke sana tanggal sekian, bisa saja terjadi," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, imigrasi Hongkong memang diperbolehkan bersikap seperti itu, dan tidak ada larangan dalam hukum internasional. Tapi, ia tetap menyayangkan penolakan yang dilakukan imigrasi Hongkong terhadap safari dakwah Ustaz Abdul Somad.

"Imigrasi bisa bersikap seperti itu, tidak dilarang demi keamanan, tapi tetap saya sayangkan, terlalu ceroboh," ujar Mahfud.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement