Kamis 28 Dec 2017 17:08 WIB

Akhiri 2017, Petani Ponjong Panen Padi 7 Ton per Ha

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Budi Raharjo
Panen padi (ilustrasi)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Panen padi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL--Menjelang akhir tahun 2017, petani di Gunung Kidul, Yogyakarta masih melakukan panen. Kelompok Tani Srimakmur Kelurahan Genjahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul hari ini (28/12) panen seluas 25 hektare dengan hasil 7 ton per hektare (ha).

"Panen ini merupakan panen kedua di Desa Genjahan," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto melalui siaran resmi.

Sebelumnya, panen di wilayah Genjahan dilakukan pada Selasa (19/12) dengan hasil 6,5 ton per hektare. Selain itu, panen telah dilakukan di Bulak Wareng dengan produktivitas padi mencapai 4,2 ton per hektare.

Pihaknya berupaya melakukan peningkatan luas tambah tanam (LTT) pada tahun ini. Caranya adalah dengan membangun 19 dam parit dan penyaluran alat dan mesin pertanian (alsintan) guna meningkatkan hasil panen padi. "LTT di Gunungkidul mulai Oktober-Maret capaiannya sudah 51 ribu hektar dari target kurang lebih 57 ribu hektare," kata Bambang.

Mulyadi, peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta menambahkan, saat ini, panen terbesar adalah varietas Ciherang dan Situbagendit dengan hasil rata-rat mencapai 7 ton gabah kering panen (GKP).

Meski panen berlangsung baik, bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi petani. Kendala yang dihadapi saat ini berupa kekurangan air dan adanya burung pengganggu.

Seluruh tanaman padi khusunya di Gunung Kidul telah mengeluarkan malai sehingga harus dijaga hingga menjelang panen nanti agar tidak dimakan burung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement