Jumat 29 Dec 2017 13:18 WIB

Polri Tembak Mati 55 Pengedar Narkoba

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Petugas kepolisian direktorat tindak pidana narkoba bareskrim merapihkan barang bukti narkotika jenis shabu yang akan di lakukan pemusnahan narkotika di  kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Petugas kepolisian direktorat tindak pidana narkoba bareskrim merapihkan barang bukti narkotika jenis shabu yang akan di lakukan pemusnahan narkotika di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, sepanjang 2017, kepolisian melakukan tindakan tegas pada 55 pelaku kejahatan narkoba di seluruh Indonesia. Dari jumlah pelaku itu, ada 46 Warga Negara Indonesia (WNI) dan sembilan Warga Negara Asing (WNA).

"Ada penindakan tegas tembak mati 55 pelaku selama tahun 2017 menindak tegas itu menembak mati, itu 55 orang," ujar Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (29/12).

Menurut Tito, tindakan tegas paling banyak terjadi di wilayah hukum Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya. Di Polda Metro Jaya, sebanyak 20 orang ditembak. Kemudian, di Polda Sumatera Utara 13 orang tewas ditrmbus peluru panas polisi. Sedangkan, di Polda Lampung tujuh orang ditembak mati.

Bareskrim Polri sendiri menembak sebanyak enam orang. Sementara Polda Jawa Timur Empat jiwa. Polda Riau menindak tegas dua orang. Polda Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan masing-masing satu orang.

Sementara itu, Tito menuturkan bahwa pada tahun 2017, kasus kejahatan narkotika menurun sebanyak lima persen. Pasalnya pada tahun 2016 kasus narkotika mencapai 47.767 kasus. Di tahun 2017 turun menjadi 45.257. Sedangkan jumlah tersangka pada tahun ini juga mengalami tren penurunan. Dalam data yang dirilis, di tahun 2016 ada 60.387 tersangka yang ditangkap oleh polisi, dan di tahun 2017 polisi menangkap 56.791 tersangka.

"Tapi narkoba meskipun turun jumlah tersangka juga turun tapi barang bukti yang disita meningkat," ujar Tito.

Tito menjelaskan, untuk narkoba jenis ganja di tahun ini polisi menyita 150 ton, padahal ditahun 2016 hanya 11 ton. Angka iti naik 1.300 persen. Kemudian, untuk ekstasi tahun ini Polisi menyita 2.69 juta butir, sementara di tahun lalu, hanya 1.11 juta butir. Angka itu naik 142 persen," kata Tito. Untuk narkoba jenis shabu pada tahun 2016 polisi menyita sebanyak 1.64 ton. Dan 2017, ada 2.55 ton yang diamankan oleh polisi. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 55 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement