REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengimbau masyarakat aktif menyelesaikan proses rekam data KTP-el pada 2018. Pemerintah mentargetkan perekaman data KTP-el tuntas pada 2018.
Menurut Tjahjo, selama ini ada tiga persoalan dalam proses perekaman data KTP-el. Persoalan itu, yakni pengadaan blangko, pemeliharaan sistem penunggalan data (Annual Technical Support/ATS) dan pengadaan lisensi triwulan keempat 2017.
"Dengan perkembangan yang positif ini, kami optimis sisa target perekaman bagi wajib KTP-el sebesar 3 persen atau setara dengan 6 juta penduduk akan dapat diselesaikan pada akhir 2018. Dalam hal ini masyarakat harus juga aktif mau merekam. Perekaman ini terkendala bila masyarakat tidak mau segera merekam, " ujar Tjahjo dalam keterangan pers yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (31/12).
Tjahjo melanjutkan, setelah pemerintah mengatasi tiga kendala perekaman data, maka semua hasil perekaman KTP-el sudah dapat ditunggalkan dan dicetak pada hari yang sama. Surat keterangan yang selama ini digunakan sebagai pengganti tanda identitas secara berangsur telah dapat diganti dengan KTP-el karena blangko KTP-el tersedia dengan jumlah yang cukup di seluruh Indonesia.
"Dengan jumlah blanko yang saat ini tersedia cukup dan sudah terdistribusi ke daerah maka diminta semua kepala dinas untuk mencetak semua hasil perekaman baru dan suket. Bagi daerah yang blanko KTP-el nya akan habis agar segera mengambil ke pusat. Saat ini di Ditjen Dukcapil tersedia 2,7 juta keping blanko KTP-el," kata dia.