REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program hapus tato adalah satu program yang mendapat antusiasme besar dari masyarakat di acara Muhasabah Republika di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Ahad (31/12).
Berdasarkan data Komunitas Dakwah dan Sosial (Kodas) selaku penyelenggara, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 50 orang.
Salah seorang anggota Kodas, Rifki Saiful Rohman mengungkapkan peserta yang sudah mendaftar selanjutnya akan dicek seluruh persyaratannya. Katanya, jika sudah memenuhi persyaratan akan segera diberikan tindakan untuk dihapus tatonya tersebut. Hanya saja hingga saat ini baru tiga orang yang memenuhi persyaratan.
"Tiga orang yang dilakukan treatment, dari Kota Bandung, Cimahi dan Margaasih," ujar Rifki kepada Republika.co.id saat di Masjid Pusdai.
Ia menuturkan, kebanyakan peserta belum memenuhi persyaratan. Terutama menyangkut syarat kesehatan.
Rifki mengatakan Kodas tidak ingin mengambil risiko jika peserta yang ingin menghapus tato belum memenuhi persyaratan.
Selain itu, beberapa perempuan sudah siap untuk di treatment namun fasilitas yang ada belum memadai sehingga urung dilakukan.
"Buat perempuan yang sudah siap di-treatment tapi ada kendala tempat. Nanti dibawa ke kantor Kodas untuk dilakukan treatment," ungkapnya.
Ia menuturkan, sebagian peserta lain juga belum datang. Rencananya, kegiatan program hapus tato akan dilaksanakan hingga pukul 17.00 WIB.
Salah seorang peserta, Yosef mengaku senang dengan program hapus tato. Ia sudah empat kali melakukan treatment dan diperlukan enam treatment lagi untuk menghapus tatonya yang bergambar burung merak.
"Saya awal di tato 1993 saat keluar SMA. Awalnya ingin menghapus tato sekitar tahun 2000 pakai solder atau air keras. Tapi itu merusak. Saya kemudian menabung dan ketemu dengan temen temen Jakarta (Kang Zaki)," katanya.
"Alhamdulillah sudah 50 persen, gambarnya sudah mulai buram, gambar burung merak," katanya.
Selain itu, alasan dirinya menghapus tato adalah ingin berhijrah.