Jumat 05 Jan 2018 15:52 WIB

Demokrat Targetkan Kemenangan 35 Persen dari Pilkada 2018

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pernyataan politiknya di awal tahun 2018 di kantor Sekretariat DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pernyataan politiknya di awal tahun 2018 di kantor Sekretariat DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Partai Demokrat tetap bertahan dengan target kemenangan sebanyak 35 persen dari Pilkada 2018. Karena itu hingga saat ini, Demokrat akan terus melakukan proses seleksi kader terbaik untuk bertarung pada kontestasi politik tahun ini.

"Kader ada pada posisi onfire saat ini, dan tadi ketua umum (SBY) menargetkan 35 persen. Kalau lebih ya syukur," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan di kantor DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Jumat (5/1).

Untuk mencapai target itu, lanjut Hinca, partai Demokrat terus proaktif melakukan komunikasi politik dengan partai politik lainnya. Hal itu dilakukan untuk mencari konfigurasi dan koalisi yang tepat untuk kemenangan partai.

"Komunikasi jalan terus dong dengan partai lain, Ada PKB, PPP dan lainnya," kata Hinca.

Selain itu, Hinca menegaskan, sebagai peserta pilkada, Partai Demokrat mendorong pelaksanaan pesta demokrasi yang 'riang gembira' tanpa ada kekerasan fisik ataupun isu SARA. Sehingga, diharapkan kontestasi politik pada 2018 dan 2019 akan semakin terintegritas.

"Kita harus mencegah segala bentuk kekerasan itu terjadi dalam pesta demokrasi. Kami juga harap, agar kejadian yang terjadi di DKI, Kalimantan, tidak terjadi lagi," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement