REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melibatkan kelompok sadar wisata atau pelaku usaha pariwisata setempat untuk menjaga atau mewujudkan kebersihan kawasan objek wisata di daerah ini.
"Yang paling utama itu tenaga kebersihan, namun saya kepingin melibatkan pokdarwis atau pelaku usaha jasa pariwisata di lapangan terkait kebersihan objek wisata," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, perlu melibatkan pokdarwis atau pelaku usaha pariwisata karena tanggung jawab kebersihan objek wisata itu tidak murni menjadi tanggung jawab petugas kebersihan lapangan, tetapi mestinya juga masyarakat pelaku wisata.
"Termasuk mereka yang punya usaha di sana (objek wisata), mohon maaf masa punya warung jual makanan di situ lalu ada yang buang sampah sembarangan mereka tidak ikut bagaimana caranya biar sampah itu dibuang di tempat yang semestinya," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya butuh merangkul teman-teman di lapangan baik itu pelaku usaha meupun pokdarwis. Bahkan untuk mewujudkan kebersamaan dalam mewujudkan dan menjaga kebersihan objek wisata, akan dibuatkan wadah Satgas Sampah.
"Dalam waktu dekat ini yang akan kita tetapkan sebagai Satgas Sampah itu teman-teman petugas kebersihan di objek wisata. Tapi kami akan komunikasi, kalau sekiranya masyarakat nanti perlu ditetapkan jadi Satgas Sampah kami lakukan," katanya.
Kwintarto juga mengatakan, untuk Satgas Sampah wisata nantinya juga dibuatkan identitas dan perlu dikukuhkan, agar nanti personelnya jelas dan tidak terjadi kesalahpahaman ketika menjalankan ketugasannya di lapangan.
"Nanti kami akan mencoba membuatkan identitas teman-teman satgas sampah, sehingga memang tidak semua orang bisa menegur seenaknya kepada wisatawan yang dimungkinkan akan bisa terjadi kesalahpahaman," katanya.